Tuesday, August 22, 2006

Dukungan Resmi DPRD dan Pemkab Nias Selatan untuk Pembentukan Propinsi Tapanuli Diserahkan

Medan (SIB)
Dukungan untuk pembentukan Propinsi Tapanuli dari Kabupaten Nias Selatan telah diserahkan dengan resmi. Dukungan itu termaktub dalam Keputusan DPRD Nias Selatan Nomor : 04/KPTS/2006 tgl 11 Agustus 2006 hasil sidang paripurna, ditandatangani Ketua Dewan DR (HC) Hadirat Manao SH, S.Sos dan dukungan dari Pemkab Nias Selatan termaktub dalam Surat Rekomendasi Dukungan dari Pemkab Nias Selatan Nomor 125/3250/Tapem tgl 18 Agustus 2006 ditandatangani Bupati Nias Selatan F Laia SH, MA. Kedua keputusan penting dan bersejarah itu dengan penuh sukacita resmi telah diserahkan Ketua DPRD Nias Selatan kepada DR GM Panggabean selaku Ketua Umum Dewan Penasehat Panitia Pembentukan Propinsi Tapanuli, dalam suatu acara sederhana di Kantor Harian Sinar Indonesia Baru, Sabtu (19/8). Pak GM menerimanya didampingi Ketua Umum Panitia Manaor Silitonga, dan unsur pengurus lainnya DR (HC) Drs Toga Sianturi, MA, anggota DPRDSU asal Nias Aliozisokhi Fau SPd dan pengurus DPP Bamus Pernis Herman Ndruru. IKUT BERGABUNG Dalam kata pengantarnya, Ketua DPRD Nisel DR (Hc) Hadirat Manao mengatakan minta tolong kepada Pak GM untuk mau membantu merealisir keinginan masyarakat Nisel yang menaruh harapan besar untuk dapat lebih cepat memajukan pembangunan dan kesejahteraan rakyatnya dengan ikut bergabung dalam Propinsi Tapanuli. “Puji Tuhan, pemberian rekomendasi sudah terwujud dan mohon ijin menyerahkan ini kepada Pak GM selaku orangtua kami, yang juga kami kenal selalu memperhatikan aspirasi masyarakat bawah,” kata Hadirat Manao. Dikatakan Manao, apa yang telah diputuskan oleh masyarakat Nias Selatan merupakan amanat Undang-Undang dan juga yang namanya aspirasi itu adalah “Suara Rakyat” dan “Suara Rakyat” itu adalah “Suara Tuhan”. “Tolonglah aspirasi kami ini diperjuangkan, Pak. Kami bimbang sekali karena kalau Bapak GM tidak campur tangan, tidak menasehati kami, semua bisa menjadi sia-sia,” ucap Hadirat Manao kepada Pak GM dengan nada haru. Diungkapkan Hadirat Manao , secara khusus untuk Sumatera Utara masih butuh orang tua seperti Pak GM. Bahkan secara umum di Indonesia. Pak GM, kata Manao, adalah kebanggaan masyarakat Sumatera Utara dan secara khusus kami yang beragama Kristen. Kami bangga punya Pak GM yang selalu memperhatikan aspirasi kami. Seperti saat memperjuangkan pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Pak GM selalu memotivasi kami hingga Kabupaten Nias Selatan bisa terwujud. “Dan kami yakin dengan semangat juang yang dimiliki Bapak-bapak dari panitia, maka tiada alasan lagi, Propinsi Tapanuli akan segera terwujud. Masyarakat Nias Selatan akan siap untuk berbuat terbaik bahkan jika diperlukan akan siap datang ramai-ramai ke sini untuk menyampaikan aspirasi mempercepat pembentukan Propinsi Tapanuli,” tegas Hadirat Manao yang disambut dengan tepuk tangan dari Pak GM, Manaor Silitonga dan lainnya. Dalam kesempatan itu, DR (HC) Hadirat Manao kembali memaparkan besarnya dukungan masyarakat Nisel terhadap pembentukan Propinsi Tapanuli. Dukungan ini juga datang dari Ephorus BNKP, bahkan ia sendiri tidak jarang membicarakan dukungan pembentukan Propinsi Tapanuli saat berada di gereja. “Propinsi Tapanuli dengan Nias itu memiliki hubungan yang sangat erat seperti air dengan ikan. Tidak bisa terpisahkan,” tegasnya. Dengan telah keluarnya dukungan dan rekomendasi secara resmi dari DPRD serta Pemkab Nisel itu, menurut Hadirat Manao diyakini bakal diikuti secepatnya dengan dukungan dan rekomendasi resmi dari DPRD dan Pemkab Nias. ANUGERAH TUHAN Dalam kata sambutannya menerima dukungan dari Nias Selatan untuk pembentukan Propinsi Tapanuli tersebut, DR GM Panggabean dengan penuh sukacita memuji Tuhan. Pak GM berkata: “Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan dengan rasa bangga, saya menerima keputusan dukungan ini”. “Saya, selaku Ketua Umum Dewan Penasehat, atas nama Panitia Pemrakarsa Pembentukan Propinsi Tapanuli mengucapkan terimakasih yang tiada terhingga dan menyampaikan rasa hormat kami kepada bapak Ketua dan unsur pimpinan serta segenap anggota DPRD Nias Selatan, demikian juga kepada Bapak Bupati Nias Selatan dan segenap jajarannya dan kepada seluruh masyarakat Nias Selatan”. “Saya merasa ini adalah anugerah Tuhan, yang membuat kita semua semakin yakin dan percaya akan kebenaran dari perjuangan kita untuk memperjuangkan terbentuknya Propinsi Tapanuli”. “Saya yakin dan percaya, dukungan ini murni berasal dari kesadaran dan semangat dari diri rakyat Nias Selatan sendiri”. “Penting bagi kita untuk dapat bangkit bersama-sama membangun Tapanuli dan Nias”. “Kita tidak boleh lagi membiarkan Tapanuli dan Nias lebih lama tertinggal dan terkebelakang”. “Kita berjuang adalah demi masa depan rumah kita, keluarga kita, keturunan kita, daerah kampung halaman kita, bangsa kita, negara kita”, kata Pak GM penuh semangat. “Kita masih menunggu dukungan resmi dari DPRD dan Bupati Kabupaten Nias, Bupati Nias Bapak Binahati sudah beberapa kali berjanji, semoga Tuhan menolong beliau agar dapat menepati janjinya”, harap Pak GM. “Semogalah Tuhan memberkati Nias Selatan, memberkati Sumatera Utara, memberkati Indonesia”, kata Pak GM menutup kata sambutannya, yang disampaikan tanpa teks, masih dalam suasana peringatan HUT ke-61 kemerdekaan Republik Indonesia (A2/R1/c)
Sumber: Harian SIB Oline, 22 Agustus 2006

Sunday, August 20, 2006

Terkait Dugaan Korupsi Dana Pembibitan Mangrove di Nias

Nisel (SIB)
Kasus dugaan korupsi dana pembibitan hutan mangrove (bakau) di Nisel yang diduga melibatkan Kadis Pertanian dan Kehutanan Ir Baziduhu Harefa kini semakin jelas duduk permasalahannya. Baziduhu Harefa memaparkan, pembibitan hutan mangrove di Nisel berpagu dana Rp 687 juta bersumber dari pusat yang dinamai dengan Gerakan Nasional Rehabilitas Hutan dan Lahan (Gerhan) DIPA 69 TA 2005, sarat berbagai penyelewengan dan korupsi, terutama jumlah bibit dan lokasi penanaman. Salah satu contoh jatah untuk Kecamatan Telukdalam yang berada di Desa Hili Zihono hanya ditanami 23 ribu batang, padahal sesuai DIPA 108 ribu batang. "Penyelewengan ini melibatkan beberapa nama", kata Kadis Pertanian dan Kehutanan Nisel Baziduhu Harefa yang dijumpai di kantornya, Rabu (16/7). Dikatakannya, dana pembibitan hutan mangrove Rp 687 juta dan pembibitannya telah selesai dilaksanakan karena telah diperiksa oleh Lembaga Pemantau Independen (LPI) di bawah pimpinan Luhut. Pihaknya juga menegaskan pencairan dana itu bukan langsung ditangannya tetapi melalui Kepala Bappeda Ir Kartiman MSc. "Sedangkan saya hanya pelaksanaan di lapangan", tutur Baziduhu. Sementara itu, Ketua LSM Bina Peduli Pembangun Nias (BPPN) Nisel Rendoes Halawa mengatakan kasus penyalahgunaan dana pembibitan dan penanaman hutan mangrove di Nisel yang telah santer diberitakan di berbagai media. Namun, hingga kini penanganan kasusnya bagai dipetieskan legislatif dan eksekutif setempat. Menurutnya, kasus dugaan korupsi dana pembibitan dan penanaman hutan mangrove di Nisel yang diduga mencapai ratusan juta rupiah harus disikapi lebih jeli dan diusut tuntas terutama instansi yang berkompeten, sehingga tingkat penyalahgunaan uang negara di daerah tidak berkembang biak dan merajalela. Belum lagi pembibitan hutan mangrove sangat bermanfaat dalam kehidupan masyarakat terutama menyelamatkan ekosistim yang kian hari semakin terkikis oleh erosi akibat ulah manusia yang tidak bertanggungjawab", tandas Halawa sembari meminta Bupati F Laia SH, MH untuk tidak mentolerir staf yang tidak mau bergandengan tangan dalam membangun Nisel dengan berlandaskan keikhlasan, kejujuran dan kedamaian. Sedangkan Wakil Sekretaris Pemuda Mitra Kamtibmas (PMK) Nisel Hasawai Laila AM, mengharapkan ketegasan sikap aparat penegak hukum dalam kasus dugaan korupsi itu sangatlah diharapkan, sehingga tingkat korupsi didaerah ini dapat terminimalisir dan uang negarapun selamat. (LZ/c)
Sumber: SIB Online, Kamis, 17 Agustus 2006.